Powered By Blogger

Selasa, 10 April 2012

benarkah anda minat menjadi pengrajin dari rajutan / merenda ? kalau memang hobi asalnya dari hati kenapa di sia-sia kan ?




Apakah yang dimaksud dengan merenda atau merajut ?

Merajut (bahasa Inggris: knitting) adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru.
Merajut dapat dilakukan dengan tangan atau dengan mesin. Ada berbagai jenis gaya dan teknik merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas adalah mengait benang dari arah depan, sementara tusuk bawah adalah mengait benang dari arah belakang. Hasil rajutan memiliki pola seperti huruf v yang bersambungan.
Perajutan datar yang dilakukan memakai dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain lurus dan mendatar (persegi panjang). Perajutan melingkar yang dilakukan memakai jarum rajut berujung dua atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain berbentuk silinder seperti kaus kaki dan lengan baju hangat.
Berbagai jenis jarum rajut serta ukuran benang dipakai untuk menghasilkan rajutan dengan bentuk yang berbeda-beda. Produk garmen yang dibuat dari hasil rajutan, misalnya: baju hangat, syal, selimut, topi. kaus kaki, hingga blus, gaun dan tunik. Teknik merajut dengan sebatang jarum rajut disebut merenda.

Merenda (bahasa Inggris: crochet). Pada dasarnya, merenda dan merajut sama-sama bertujuan mengait benang melalui lubang tusukan yang ada, namun menggunakan teknik rajutan dan jarum yang berbeda. Jarum untuk merenda disebut jarum renda atau hakpen (dari bahasa Belanda: haakpen) yang memiliki pengait pada ujungnya

Bagaimana Belajar merajut untuk orang Indonesia ?

Di Indonesia rata-rata orang belajar merajut (dalam hal ini lebih sering diartikan merenda/hakken) dengan menggunakan pola gambar ala Jepang. Hal ini dikarenakan buku pola dari Jepang lebih banyak beredar di Indonesia dibandingkan buku-buku pola dari Amerika atau Eropa yang biasanya menggunakan pola tulisan.

Karenanya begitu bertemu dengan pola-pola tulisan, biasanya mereka tidak mengerti karena sudah terlalu terbiasa dengan pola gambar yang mudah dibayangkan. "Lebih gampang diikuti", katanya. Benarkah? Kalau soal lebih gampang diikuti, sepertinya sama saja karena pola tulisan memaparkan langkah merajut satu persatu, jadi mudah juga untuk diikuti. Masalahnya adalah pola tulisan lebih sulit dibayangkan karena bukan berupa gambar.

Dengan banyaknya pola gratis di internet yang berupa pola tulisan (karena asalnya dari Amerika dan Eropa), alangkah sayangnya jika kita tidak belajar memahami pola tulisan ini. Jika sudah dikuasai, kita tidak lagi membatasi diri hanya mengikuti pola-pola dari Jepang.
 
1.    Tusuk Dasar/Slip Knot 

a. Pertama, buat sebuah lingkaran. Kemudian masukkan jarum dalam benang dan tarik melalui lubang
b. Kencangkan simpul secara perlahan hingga melingkari lubang jarum

2.    Tusuk Rantai (Chain Stitch/ch)

a. Buat simpul awal, masukkan benang dalam lubang, tarik benang melalui lubang hingga membentuk lubang baru tanpa memperketat lubang sebelumnya
b. Ulangi langkah a sebanyak rantai yang diperlukan

3.     Tusuk Selip (Slip Stitch/sl st)

a. Buat rantai, masukkan jarum ke dalam lubang rantai kedua dari ujung. Kaitkan benang, kemudian tarik langsung melalui dua lubang sekaligus.
b. Untuk menggabungkan tusuk rantai (membuat lingkaran) buat tusuk rantai, masukkan jarum ke ch 1, kaitkan benang kemudian tarik melalui dua lubang.

4.    Tusuk Tunggal (Single Chain/sc)

a. Buat tusuk rantai, masukkan jarum pada ch 2 kemudian kaitkan jarum pada benang, tarik benang melalui satu lubang.
b. Kaitkan jarum pada benang, kemudian tarik jarum melalui dua lubang sekaligus
c. Ulangi langkah a-b

5.    Setengah Tusuk Ganda (Half Double Crochet/hdc)

a. Buat simpul rantai, kaitkan benang, kemudian masukkan jarum ke dalam ch 3
b. Kaitkan jarum pada benang, tarik melalui satu lubang
c. Kaitkan jarum pada benang lagi, kemudian tarik melalui tiga lubang sekaligus
d. Ulangi langkah a-c

6.    Tusuk Ganda (Double Chain/dc)

a. Buat tusuk rantai, kaitkan jarum pada benang, masukkan jarum ke ch 4
b. Kaitkan jarum pada benang, tarik melalui satu lubang ch hingga tersisa tiga lubang
c. Kaitkan jarum pada benang, tarik melaui satu lubang, hingga tersisa dua lubang
d. Kaitkan jarum pada benang lagi, tarik melalui dua lubang terakhir
e. Ulangi langkah a-d


Memilih benang rajut

Benang Merajut
Ketika kita merajut, sebaiknya kita menggunakan benang yang nyaman dan tidak menimbulkan gatal. Berikut ini adalah benang-benang berkualits bagus dengan harga terjangkau:

1.    Benang Katun Lembut (softy cotton)


Benang ini sangat lembut dan agak tebal sehingga cocok untuk membuat baju hangat dan topi.2.    Benang Rayon Katun Benang ini memiliki tekstur lembut, tidak panas, dan ringan. Cocok untuk membuat baju, topi dan sepatu. Namun, benang ini tidak cocok untuk tas dan baju hangat, keculi memakai helai benang (rangkap). Rajutan akan lebih bagus jika dicuci dengan sistem dry clean.3.    Benang Katun Nomor 20Benang ini memiliki kegunaan yang sama dengan katun lembut dan rayon, tetapi tekstur benang lebih tebal. Oleh karena itu, benang ini cocok untuk membuat rajutan yang memang memerlukan kesan agak kaku.4.    Benang Akrilik Katun Nomor 20Benang ini sangat nyaman dipakai. Dapat digunakan sebagai alternatif selain benang rayon katon dan katun nomor 20.5.    Benang MohairBenang ini biasanya tipis dan berbulu. Cocok dipakai untuk membuat syal.  

Peralatan dan Perlengkapan untuk mulai merajut

Alat utama yang digunakan untuk merajut adalah jarum rajut itu sendiri. Namun, untuk menunjang kegiatan merajut kita juga perlu mempunyai perlengkapan merajut. Berikut ini adalah sebagian besar perlengkapan merajut yang dibutuhkan:
1. Jarum Rajut
2. Jarum Jahit
Jarum jahit yang digunakan adalah jarum jahit yang berlubang besar. Berfungsi untuk penyelesaian produk.

3. Gunting
4. Lem Tembak
Digunakan untuk menempelkan hiasan ke kreasi sehingga lebih kuat.

5. Manik-manik
Digunakan untuk memperindah hasil rajutan. Tergantung pada jenis rajutan yang akan dikerjakan. Sebaiknya pilih manik-manik yang lubangnya bisa di masukkan di jarum hakken.

6. Kancing Batok
Digunakan sebagai penghias pada kreasi rajutan tas. 

7. Tali Kur
Digunakan sebagai pengikat, seperti kreasi pada kantong HP.

8. Stopper/Pemberhenti
Digunakan agar produk yang sedang dikerjakan tidak lepas. Stopper dipasang pada ujung jarum. Dengan Stopper, Anda dapat dengan mudah menyimpan hasil rajutan yang belum jadi.

9. Ring 
Digunakan untuk menandai tempat suatu tusukan agar tidak lupa. Biasanya, digunakan pada awal tiap baris ketika menggunakan circular needle atau pada tempat dilakukan pengulangan tusukan pada tempat yang sama di baris-baris selanjutnya.

10. Penanda Tusukan
Digunakan untuk menandai hasil tusukan agar mudah untuk menghitung jumlah tusukan.

11. Meteran
Digunakan untuk mengecek hasil rajutan. 
oriez/berbagai sumber)

Bagaimana memilih Jarum Rajut ?

Ada berbagai jenis jarum rajut yang beredar di pasaran, dibedakan oleh ukurannya, bentuknya, dan juga bahannya. Dari segi ukurannya atau diameternya, jarum rajut tersedia dari mulai ukuran 2 mm hingga sekitar 2 cm. Diameter jarum ini menentukan kerapatan rajutan nantinya. Semakin kecil diameter jarum, semakin rapat rajutannya. Dan sebaliknya.

Dari segi bentuknya, jarum rajut ada yang lurus panjang berujung satu, lurus pendek berujung dua, dan melingkar. Ada juga yang semi melingkar, namanya jarum flex. Secara fungsi ia sama dengan jarum lurus. Ada juga produsen jarum rajut seperti Boye atau Denise yang menyediakan satu set interchangeable needles, terdiri dari kepala jarum dan kabel-kabel penghubung yang berbeda-beda panjangnya. 

Dari segi bahan, ada jarum rajut yang terbuat dari metal (aluminium), bambu, kayu, plastik, bahkan juga gelas. Jarum metal dan plastik biasanya yang paling murah dan mudah ditemukan.


Jarum metal, licin dan relatif berat di tangan. Tangan jadi mudah capek, dan jari lebih mudah kapalan . Tapi keuntungannya, ia tahan lama, tidak mudah rusak. Jarum bambu, seret dan ringan. Tidak mudah capek merajut dengan jarum bambu, dan enak dipakai merajut benang-benang licin semacam rayon atau sutra. Tapi jarum bambu tentu saja mudah patah kalau kita tidak hati-hati. Jarum plastik, murah, ringan, tidak begitu licin, tapi juga tidak seret. Kekurangannya, mudah melengkung terutama yang diameternya kecil. Jarum kayu dan gelas, biasanya merupakan fancy needles, mahal dan dibeli untuk koleksi.

Begitu banyak jenis jarum rajut, bagaimana memilihnya? Sesuaikan dengan kebutuhan. Apa yang akan Anda rajut? Seberapa besar ukurannya? Kerapatannya? Ingin yang tahan lama atau yang ringan di tangan?

Jarum untuk Rajut
saya akan menjelaskan mengenai Jarum yang digunakan untuk merajut/merenda.

1. Jarum hook / hakken
Pengait atau hook adalah alat yang digunakan untuk merajut (crochet) dan biasanya terbuat dari stainless. Dengan panjang sekitar 12-13 cm, ujungnya berbentuk kail yang berfungsi untuk mengait benang. Ukurannya juga bermacam-macam, mulai dari yang kecil hingga yang berukuran besar.


Besar kecilnya ukuran dapat dilihat dari ujung kailnya. Bila ujung kailnya kecil dan cenderung tajam, nomornya kecil. Sebaliknya, bila ujung kailnya besar dan cenderung tumpul, nomornya besar. Penggunaannya di sesuaikan dengan benang dan hasil yang ingin diperoleh. Biasanya hook dengan nomor  kecil, hasil rajutannya pun biasanya lebih rapat. Sedangkan hook dengan nomor besar digunakan untuk benang besar dan hasil rajutannya lebih besar. 

2. Jarum brein 
Berdasarkan bahan, jarum brein terdiri dari beberapa jenis bahan antara lain bambu, alumunium (stanless steel), plastik dan kayu. Untuk perajut pemula, disarankan memakai jarum dari bambu karena tidak terlalu licin dan semakin nyaman jika sering dipakai.
Sedangkan dari bentuk (tipe) Jarum brein terdiri dari bentuk jarum lurus (straight needle), seperti sumpit yang terdiri dari dua jenis sisi. Jarum satu sisi (single pointed needle) yang digunakan untuk membuat rajutan yang tidak melingkat. Jarum dua sisi (double pointed needle) digunakan untuk membuat rajutan yang melingkar atau rajutan yang harus dikerjakan dari dua sisi. Sedangkan jarum melingkar (circular needle) ujung jarum jenis ini terbuat dari bahan bambu dan logam, tetapi bagian tengah jarum terbuat dari senar. 

Merajut hobi bisa menjadi penarik uang ?


Kerajinan memang tidak akan pernah ada habisnya untuk kita bicarakan. Setiap hari ada ide kreasi baru yang muncul dari para pengrajin, dengan berbagai bentuk dan bahan yang digunakan. Dari mulai bahan yang murah dan mudah didapatkan hingga bahan yang tergolong mahal pun dapat dikreasikan menjadi barang baru yang menarik. Salah satu kerajinan yang menggunakan bahan murah dan mudah ditemukan di sekitar kita adalah kreasi dari rajutan. Kerajinan ini hanya membutuhkan ketrampilan, benang rajut serta jarum rajut yang biasa disebut hakken.
Kerajinan rajut biasanya digemari oleh para wanita, khususnya para ibu – ibu. Padahal sebenarnya menurut sejarahnya, budaya kerajinan rajut pada awalnya dilakukan oleh para pria di Timur Tengah ( tepatnya dari Jazirah Arab ). Namun kerajinan rajut yang ada di Indonesia dikenalkan oleh orang – orang Belanda, karena kerajinan rajut tersebar lebih dulu ke kawasan Eropa sebelum masuk ke Asia. Di Negara Indonesia, kerajinan ini banyak diminati kaum wanita. Maka tak heran jika kini banyak wanita yang telah sukses membuka usaha kerajinan rajut, hanya bermula dari hoby mereka.
Konsumen

Kerajinan rajut cenderung digemari oleh para wanita, khususnya ibu – ibu. Namun seiring dengan perkembangan mode saat ini, kerajinan rajut juga mulai digemari para remaja putri, bahkan saat ini produk untuk anak – anak dan para pria pun banyak yang terbuat dari kerajinan rajut.

Info Bisnis
Untuk membuka usaha kerajinan rajut tidak membutuhkan modal besar. Yang dibutuhkan hanya ketrampilan teknik rajut, untuk menghasilkan produk kerajinan yang bervariasi. Biasanya produk paling mudah yang sering diproduksi antara lain adalah kantong handphone, bandana, tas, taplak, pernak pernik wanita, hingga topi atau peci. Karena tingkat ketelitian serta lamanya proses yang diperlukan untuk merajut, maka tak heran jika kerajinan rajutan dihargai sesuai dengan tingkat kesulitan serta lama proses yang dimiliki suatu produk. Namun untuk produk yang simpel juga dihargai dengan harga murah pula, misalnya saja dompet handphone kecil hanya dibandrol dengan harga lima ribu hingga lima belas ribu.

Keuntungan bisnis

Besarnya minat para konsumen akan kerajinan, mampu menjadi  salah satu peluang usaha kerajinan rajut untuk meramaikan pasar. Keunikan dari tiap rajutan yang saling terkait dalam produk rajut dapat memberikan untung yang cukup besar bagi para pengrajin. Disamping itu, untuk memulai bisnis rajut tidak dibutuhkan peralatan dan bahan baku yang berharga mahal. Sehingga modal biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar, namun modal utama dari bisnis ini adalah ketrampilan dan ketelitian dalam menghasilkan kerajinan rajutan.

Kekurangan bisnis

Kendala yang sering dihadapi adalah pengerjaan kerajinan rajut membutuhkan waktu yang relative lama, karena pengerjaannya secara manual. Selain itu untuk menghasilkan produk yang berkualitas, diperlukan ketelitian dan keterampilan merajut. Padahal masih banyak masyarakat yang belum ahli merajut, sehingga hasilnya juga kurang bagus.

Pemasaran

Hasil kerajinan rajut dapat dititip – titipkan di toko aksesoris dan tas. Selain itu Anda juga bisa mengikuti berbagai kegiatan pameran yang sering diadakan di kota Anda, sehingga produk kerajinan rajut tersebut dikenali masyarakat luas. Jika produk Anda sudah dikenali masyarakat, maka pemasaran dari mulut ke mulut pun sangat efektif untuk membantu pemasaran bisnis ini.
Bila perlu manfaatkan perkembangan bisnis online saat ini, untuk memasarkan produk Anda. Dengan pemasaran melalui website, blog, serta facebook yang disulap menjadi toko online, pemasaran dapat menjangkau konsumen hingga berbagai daerah bahkan sampai pasar luar negeri.

Merajut uang dari kreasi, Bagaimana bisa ?
Tentu saja hal itu dapat diraih para pengrajin rajut. Yang terpenting tingkatkan ketrampilan serta kreativitas Anda, agar menghasilkan kerajinan rajut yang berkualitas dan diminati banyak konsumen. Bagi Anda yang ingin mencoba ketrampilan merajut serta berencana menjalankan usaha kerajinan rajut, contoh analisa usaha yang dapat dijadikan panduan

Modal Awal
Bahan ( benang rajut dan aksesorisnya )                 Rp 200.000,00
Buku panduan kreasi rajut                                 Rp  50.000,00
Peralatan ( Jarum hakken, gunting, dll )                  Rp 100.000,00 +
                                                            Rp. 350.000,00                               
 
 sumber:(berbagai sumber)
Untuk penjualan tahap awal sebaiknya niatkan atau tingkatkan hobi menjadi ahli, setelah itu pemikiran dari otak kita akan berjalan dengan sendirinya. yang terpenting disini adalah saat kita memulai hobi menjadi ahli dan berusaha menjadi penjemput rejeki maka libatkan Sang Maha Pencipta karena awal dari ide kreasi anda yaitu TUHAN (ALLAH) bukankah hal apapun yg terjadi adalah berawal dariNYA……
Selamat mencoba minat anda sesuaikan hati dan ciptakan hobi baru dengan kecerdasan otak yang pastinya kita yakin bahwa UNLIMITIED POWER hanya milik Sang Pencipta Alam.
ini contoh hasil rajutan saya sendiri
JANGAN LUPA BERDOA UNTUK MEMULAI USAHA/BELAJAR

3 komentar:

  1. hobi itu asyik kan tidak gampang bosan apalagi jenuh......so doing aja !?!

    BalasHapus
  2. trima kasih infonya ya .... saya juga punya hobby merajut .... setiap jalan2 saya lihat benang rajut saya beli dan mulailah merajut dengan macam2 bentuk dan motif ... tapi saya pengen hobby itu jadi usaha .... mohon infonya gimana mulainya supaya modalnya ga terlalu besar ... thanks ya ....

    BalasHapus
  3. makasi buat artikelnya.
    jangan lupa juga untuk kunjungi www.smartkiosku.com

    BalasHapus